Kemarin Tanggal 23 Mei 2017 adalah hari
dimana masyarakat Kelurahan Bebo’ melaksanakan pembuatan pemondokan untuk
kegiatan Pengurapan Calon Pendeta Obil Suba, S.Th menjadi pendeta Gereja Toraja
Ke-1022 di Jemaat Pniel Bebo’ dan Jemaat Sarfat Imanuel Bebo’. Dalam mendukung
panitia pengurapan Pendeta Gereja Toraja di Bebo’, mereka telah melaksanakan
salah satu kegiatan panitia yaitu pemondokan. Pemondokan ini dilaksanakan oleh
semua golongan masyarakat dan golongan agama, baik dari Agama Katolik, Alukta, dan
Protestan sendiri turut bahu-membahu mengerjakan sehingga perkerjaan cepat
selesai. Meskipun kegiatan adakan dilaksanakan tiga hari kedepan.
Kelurahan Bebo’ adalah salah satu kelurahan
yang ada di dalam lingkup Kecamatan Sangalla’ Utara, Kabupaten Tana Toraja.
Bebo’ terkenal sebagai desa wisata sehingga turis mancanegara bisa kita jumpai
disepanjang jalan poros Bebo’-Tumbang Datu yang sedang menikmati alam sekitar. Tidak
kalah penting, salah satu daerah di Sangalla’ bahkan Tallu Lembangna yang masyarakatnya ada yang masih menganut agama
suku yaitu Alukta. Di Bebo’ juga
terdapat Gereja Katolik dan Gereja Toraja (Jemaat Pniel Bebo’ dan Jemaat Sarfat
Imanuel Bebo’). Bebo’ juga diidentikkan dengan Pangi karena salah satu penghasil Pangi yang bagus.
Masyarakat
Bebo’ masih menjunjung tinggi adat
dan aluk dalam seluruh aspek kehidupan, merupakan sendi
kehidupan masyarakatnya. Kebersamaan masih sangat kental di sini karena adanya
hubungan rara buku / pa’rapuan (rara=darah, buku=tulang
artinya hubungan darah atau keluarga) yang menjadi pemersatu. Selain hubungan
itu, mereka juga mempunyai prinsip bahwa manusia adalah mahkluk sosial yang
membutuhkan orang lain atau sesama dalam hidup ini, karenanya isu SARA tidak
mempunyai pengaruh yang kuat untuk “mengotak-kotakkan” mereka. Sehingga toleransi
terbangun dan tertenun dari generasi ke generasi yang menghasilkan gotong
royong yang luar biasa.
Toleransi ini perlu dicontoh untuk membangun
tenggang rasa dan gotong royong yang masih terpelihara sampai saat ini. Harapan
kedepan, semoga Toraja tetap damai dengan rasa gotong royong yang tinggi, jauh
dari paham radikalisme yang memecah-belah Toraja terlebih Negara kita Indonesia.
Semangat Gotong Royong, Meoli Komi Toraya!!!
*NB:
Edisi belajar menulis, mohon kritik, masukan dan saran. Kurre Sumanga’
luar biasa.
No comments:
Post a Comment