Friday, February 2, 2018

Sejarah Nama Toraja dan Motto: "Misa' Kada Dipotuo, Pantan Kada Dipomate"

Pendapat orang dari luar Toraja:
Beberapa pendapat mengenai asal kata Toraja yaitu berasal dari istilah yang diberikan oleh orang Bugis Sidenreng (Kerajaan Sidenreng), yaitu Toriaja. To artinya orang, Riaja artinya sebelah atas atau bagian Utara yang artinya orang yang berasal dari ketinggian di Utara. Pendapat dari orang Bugis Luwu (Kerajaan Luwu), yaitu To Riajang. To artinya orang, Riajang artinya sebelah Barat Kerajaan Luwu, jadi To Riajang adalah orang yang berasal dari daerah sebelah Barat.

Di samping itu ada juga mitos yang hidup dikalangan orang Toraja sendiri tentang mitos “Lakipadada” yang terdapat di Kerajaan Gowa. Orang setempat di Gowa memberi sebutan kepada Lakipadada itu dengan nama Tau Raya (dalam bahasa Makassar, tau=orang, raya=timur). Sehingga menamakan pula tempat asalnya sebagai orang Tana Tau Raya oleh orang Gowa, Toraya kemudian menjadi Tana Toraja yang dikenal sekarang ini.

Pendapat orang Toraja:
Sebelum kata Toraya atau Toraja dipergunakan untuk daerah yang sekarang dinamakan Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, sebenarnya dulu adalah suatu negeri yang berdiri sendiri dan dinamakan “To untongkonni lili’na lepongan bulan gontingna matari’ allo”, artinya orang yang mendiami wilayah yang bulat dalam cakupan bulan dan matahari, atau “To basse lepongan bulan matari’ allo”, artinya orang yang berikrar sebagai satu persatuan dalam satu wilayah yang bulat yang dilingkupi bulan dan matahari.

Pendapat lain menamakan Tondok lepongan bulan tana matari’ allo yang artinya negeri yang membentuk pemerintahan dan kemasyarakatannya merupakan kesatuan yang bulat/bundar bagaikan bentuk bulan dan matahari.
(Ukiran Pa' Bareallo)
Adanya nama Lepongan Bulan Tana Matari’ Allo tersebut bersumber dari terbentuknya negeri itu dalam suatu kebulatan/kesatuan tata masyarakat yang berdasarkan:
  • Persekutuan dan kesatuan berdasarkan satu agama/kepercayaan yaitu Aluk To Dolo, dengan suatu aturan yang bersumber dari satu sumber yaitu di negeri Marinding Banua Puan yang dikenal dengan Aluk Sanda Pituna (aturan/agama 7777) atau Aluk pitung sa’bu pitung ratu’ pitung pulo pitu (aturan tujuh ribu tujuh ratus tujuh puluh tujuh).
  • Terbentuknya negeri tersebut berasal dari beberapa daerah adat dan budaya atau beberapa wilayah Adat, dengan satu sumber yang memancar bagaikan sinar bulan dan matahari.

Toraja terkenal dengan mottonya atau “Basse dipamatua langi’ panda dipamatua tana” (bersumpah atas nama langi’ dan bersumpah atas nama bumi) yaitu: Misa’ kada dipotuo, pantan kada dipomate, rokko komi tang maratoi bombang, diongmi tang tu’pe daunna” (Rokko komi tang maratoi bombang, diongmi tang tu’pe daunna artinya ikut berpartisipasi tidak akan tersentuh gelombang keras, turun bersama tidak akan membuat celaka), yang terkenal sampai saat ini adalah “Misa’ kada dipotuo pantan kada dipomate” yang artinya sama dengan “bersatu kita teguh bercerai kita runtuh”.

Motto ini muncul ketika Perang antara Suku Bugis (Bone) dan Suku Toraja untuk mencegah Raja Bone menguasai wilayah Toraja yang diceritakan dalam suatu kisah kepahlawanan orang Toraja yang disebut To Pada Tindo (orang yang bermimpi yang sama) “Untulak buntunna Bone, unnula’ To sendana bonga(menentang pengaruh dan kekuasaan Bone).

To pada tindo ini berjumlah 122 orang yang berasal dari berbagai daerah di wilayah adat Toraja, dan yang diwakili oleh Ketua Adat dalam setiap Tongkonan. (Kata Tongkonan  berasal dari kata ‘Tongkon’ yang artinya duduk, mendapat akhiran ‘an’ maka ‘Tongkonan’ adalah ‘tempat duduk’, juga berarti tempat yaitu rumah adat Toraja atau Rumah rumpun keluarga).

Sumber buku referensi tulisan di atas:
Aziz Said, Abdul. Toraja: Simbolisme Unsur Visual Rumah Tradisional, Yogyakarta: Ombak, 2004.
Tangdilintin, L. T. Toraja dan Kebudayaannya, Tana Toraja: Yayasan Lepogan Bulan (YALBU), 1981.

Sarira, Y.A (dianalisis). Rambu Solo’ dan Persepsi Orang Kristen Tentang Rambu Solo’, Rantepao: Pusbang Gereja Toraja, 1996.

Kurre Sumanga', Puang Matua umpassakke ki' massola nasang, 
Salama'...

1 comment:

Mengenal Klasis Parandangan Sebagai Tuan Rumah KamNas Remaja II SMGT

Klasis Parandangan adalah salah satu Klasis yang berada dalam lingkup pelayanan BPS Wilayah II Rantepao. Klasis Parandangan terdiri da...