Monday, August 28, 2017

Kombongan Ada' Basse Tangngana (Sangalla')


(Senin, 28 Agustus 2017) Dalam rangka menindak lanjuti Seminar Adat dan Budaya Toraja di Gedung Tammuan Mali' pada tanggal 19 Agustus yang lalu dengan rekomendasi Bupati Tana Toraja bahwa demi hasil kombongan yang maksimal maka perlu dibicarakan secara mendalam setiap wilayah adat masing-masing untuk selanjutnya menjadi acuan untuk Kombongan Ada' se-Kabupaten Tana Toraja yang akan dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2017, maka diadakan Kombongan Ada' ini.

Kombongan Ada' Basse Tangngana (Se-Sangalla') ini dilaksanakan di Tongkonan Se'pon, Kampung Balik, Lembang Tumbang Datu, Kecamatan Sangalla' Utara pada pukul 09.00 wita-selesai tadi. Peserta sangat antusias untuk menghadiri dan mengikuti kombongan ini, terbukti dengan jumlah peserta yang tetap sampai pada selesainya kegiatan tersebut.

Kegiatan ini dihadiri oleh setiap tokoh tallu lalikan (Pemerintah, Adat, dan Agama). Sebagai doa pembukaan dipimpin oleh Aluk Todolo (Alukta), doa Istirahat (jamuan kasih) oleh Pendeta Gereja Toraja, dan doa penutup oleh Pastor. Yang menjadi pembicara sekaligus selaku perampung dan penampung masukan dari peserta adalah Camat Se-Sangalla' (Sangalla', Sangalla' Utara dan Sangalla' Selatan).

Hal-hal yang dibicarakan adalah seputar Adat dan Budaya Toraja. Juga pergeseran nilai-nilai yang telah terjadi dalam tatanan masyarakat. Hal-hal yang dibicarakan adalah tentang Penggunaan busana pengantin, ma' dedek ba'ba, tongkonan, tongkonan layuk, penguburan bayi, "konvoi" penjemputan jenasah di jalan yang tidak sesuai dengan adat, Perda tentang Adat dan Budaya Toraja, dan masih banyak lagi hal-hal yang dibicarakan bersama.

Usul-usul tersebut ditampung dan dirampungkan untuk dibicarakan di Kombongan Ada se-Kabupaten Tana Toraja yang diadakan pada 30 Agustus nanti. Besar harapan peserta adalah bagaimana generasi sekarang dan generasi selanjutnya bisa mempertahankan Adat dan Kebudayaan Toraja yang tiada duanya ini. Budaya Toraja harus dilestarikan dan tetap berada pada nilai-nilai luhur yang sudah tertenun turun-temurun dalam kehidupan Masyarakat Toraja.

Tuesday, August 15, 2017

Bermain Paintball di Puncak Tertinggi Lolai


Pongtorra', "Puncak Lolai Tertinggi" adalah tempat wisata baru di Lolai yang baru beberapa minggu dibuka untuk umum, namun sudah banyak pengunjung yang mendatangi tempat ini. Tempatnya berada di Pongtorra', Kapala Pitu, Kabupaten Toraja Utara. Aksesnya juga gampang ke tempat ini karena di jalanan banyak petunjuk jalan yang akan mengarahkan kita.

Pongtorra' menyediakan beberapa destinasi yang bisa anda coba jika berkunjung ke sana. Antara lain:
1. Berfoto menikmati keindahan alam yang luar biasa indahnya. bukan hanya bisa dinikmati jika saat ada awan, tetapi siang hari sampai sorepun terasa bagus. Tarifnya lumayan murah untuk satu orang cukup menyediakan uang sebesar 10K saja.


2. Menikmati sensasi menginap diketinggian dengan suhu yang sangat dingin. Di sini disediakan beberapa tenda penginapan untuk menginap bagi yang ingin menikmati awan pada pagi harinya.

3. Acara piknik atau kegiatan yang melibatkan banyak orang. lokasi yang cukup luas menunjang untuk mengadakan kegiatan outdoor yang seru. Juga disediakan tenda/pondok.
4. Memanggang. Di sini tempat pemanggangan disiapkan, anda hanya membawa bahan makanan yang akan anda panggang dan nikmati di tempat ini.

5. Paintball. Paintball adalah suatu permainan dimana seseorang atau kelompok pemain berusaha mengalahkan pemain/kelompok lain dengan cara memberi tanda cat di tubuh lawan. Dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 72, Pihak dari pemilik tempat ini membuka secara resmi permainan ini pada tanggal 17 Agustus 2017 mendatang.

Menurut pengelola, tempat ini buka 24 Jam. Jika anda belum melihat tempat ini, anda bisa melihatnya dan mengakses di smartphone anda, nama tempatnya adalah "PUNCAK TERTINGGI LOLAI" yang menjadi lokasi pada GPS di Google Maps.

Berikut Videonya: Subscribe yah... 


Ayo reme-rame datang ke tempat ini...
Salama'...

Monday, August 7, 2017

Meriahnya Perayaan HUT-RI 72 di Lembang Saluallo


Dalam rangka perayaan HUT RI Ke 72, Lembang Saluallo, Kecamatan Sangalla' Utara, Kabupaten Tana Toraja mengadakan Tournament Olahraga Lembang Saluallo III. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 6-8 Agustus 2017 di Lapangan SDN 218 Saluallo. Diikuti oleh seluruh masyarakat Lembang Saluallo.

Adapun kegiatan yang dilakukan adalah untuk Anak-anak: makan kerupuk dan futsal, Pemuda: futsal, takrow, volley PA, dan volley PI, PKK: kasti, senam maumere, dan lari karung estafet (empat orang).

Hari ini adalah hari kedua pertandingan tournament tersebut. banyak masyarakat datang untuk berpartisipasi dan menyaksikan kemeriahan pertandingan tersebut. Inilah foto kemeriahan tadi sore:



Sunday, August 6, 2017

"Baksos" PPGT Klasis Sangalla' di Jemaat Lebani'


Pertemuan Triwulan adalah Program PPGT Klasis Sangalla' yang dilaksanakan tiga bulan sekali didalamnya ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan yaitu: Ibadah, Baksos, dan pembicaraan tentang program dan kegiatan yang akan dilaksanakan.

Kali ini yang menjadi tuan rumah adalah Jemaat Lebani' yang berada di Lebani'. Kegiatan Baksos yang dilakukan adalah mengangkat timbunan untuk menimbun samping gereja depan pastori, membersihkan lokasi gereja dan gedung gereja. Ini adalah wujud solidaritas antar Jemaat yang ada di Klasis Sangalla'.

Jemaat-Jemaat yang ada di Sangalla' yaitu: Jemaat Buntu Masakke, Jemaat Leatung, Jemaat Lampio, Jemaat Sarambu, Jemaat Rantela'bi', Jemaat Sibunuan, Jemaat Lengko, Jemaat Kambisa, Jemaat Meriba Tanete, Jemaat Tandung Mila, Cab. Kebaktian Mila', Jemaat Pniel Bebo', Jemaat Sarfat Imanuel Bebo' dan Jemaat Lebani'.

Dalam pertemuan ini, PPGT membicarakan tentang perampungan usaha Panitia Praya Kontingen Klasis Sangalla' dalam kegiatan Praya PPGT yang akan dilaksanakan dalam bulan depan di Museum Ne' Gandeng.

Inilah wajah-wajah keceriaan dalam melakukan Baksos:






 Salama', Salam Gesit, PPGT Jayalah!!!

Friday, August 4, 2017

Runtuhnya Eran Di Langi' sebagai Tanda Putusnya Hubungan dengan Puang Matua Versi 1


Konon menurut mitologi Toraja, hubungan Puang Matua (Tuhan Pencipta) sangat dekat dengan manusia. karena hubungan inilah sehingga kehidupan manusia sangatlah tentram dan aman, belum ada yang melakukan kejahatan

Semua manusia dapat bertatapan langsung dengan Puang Matua karena adanya Eran Di Langi' (tangga ke langit menuju Tuhan). Melalui tangga inilah manusia datang menghadap kepada Puang Matua untuk meminta pertimbangan dan saran atas apa yang ingin dilakukan atau direncanakan.

Semuanya ini berubah ketika ada seseorang bernama Saratu' Sumbung Pio naik ke langit untuk bertemu dengan Puang Matua untuk meminta sebuah nasihat. Ketika ia ingi kembali ke bumi, pandangannya mengarah ke pematik api yang terbuat dari emas milik Puang Matua. Kemudian dia tergoda untuk mengambilnya.Akhirnya Puang Matua Marah akan kejahatan yang dilakukan oleh manusia tersebut sehingga menendang tangga tersebut hingga jatuh dan runtuh.

Reruntuhan tangga itu jatuh ke Bumi, melintang dari selatan ke utara. Konon itulah yang menjadi bukit batu yang dilihat saat ini yang tersebar mulai dari Bamba Puang sampai ke Bukit Sarira di Toraja.

Semenjak saat itu manusia tidak lagi memiliki akses ke Puang Matua, kecuali melakukan ritual-ritual khusus. Hubungan langsung dengan Puang Matua saat itu mulai Putus karena ulah kejahatan manusia.

Thursday, August 3, 2017

Interaksi antara Injil dan Kebudayaan Toraja

(Lokasi: Jemaat tertua di Simbuang)

Interaksi antara Injil dan kebudayaan Toraja adalah upaya untuk melihat dan memahami hubungan-hubungan dinamis antara Injil dengan nilai-nilai dan konsep-konsep kehidupan yang dipelihara dan diwarisi serta dipandang sebagai pedoman hidup oleh orang Toraja dan masyarakat Toraja. Hubungan yang dinamis itu akan menghasilkan tarik ulur atau hubungan saling mempengaruhi antara keduanya yang berada di antara ketua titik yaitu konflik dan interaksi.

Di antara konflik dan interaksi mengandaikan terjadinya kompromitas, yaitu sebagai jalan tengah untuk menghindari benturan antarbudaya. Kompromitas itu berupa adaptasi, akomodasi, akulturasi, asimilasi, atau dalam kekristenan disebut inkulturasi (Katolik), dan kontekstualisasi (Protestan). Dalam kompromitas ini artinya bahwa unsur luar memposisikan dirinya sebagai yang “memandang”, sementara lokalitas diposisikan sebagai yang “dipandang”

2 Jembatan Gantung Unik di Toraja.


Berbicara tentang keunikan dan keindahan Bebo'-Tumbang Datu tidak ada habis-habisnya. Mulai dari Alamnya yang masih lestari, budayanya yang unik, dan toleransinya yang luar biasa. 

Bebo'-Tumbang Datu adalah salahsatu desa wisata yang terletak di Kelurahan Bebo' dan Lembang Tumbang Datu, Kecamatan Sangalla' Utara Kabupaten Tana Toraja.

Kali ini kita akan membahas tentang Jembatan Gantung. Jembatan yang terdapat di sini sangat eksotis dan juga sangat menegangkan bagi yang takut melewati jembatan gantung. Kedua jembatan gantung ini lokasinya berbeda. Jembatan yang pertama dan yang paling tua terletak di belakang kantor Kelurahan Bebo'.
Berikut gambarnya:

Sebelum sampai ke jembatan itu anda akan melewati pematang yang begitu memanjakan mata.

Jembatan yang kedua terletak di Bokko yang tak kalah indah dengan jembatan yang pertama tadi. Berikut gambarnya:

Tempat ini sangat sejuk dan membuat hati terasa tentram ketika duduk di sisi jembatan. Jembatan ini merupakan jembatan yang biasanya dikunjungi oleh photographer untuk melakukan sesi Photo pre wedding.




Anda tertarik mengunjungi tempat ini? Atau mencoba tantangan menyebrangi jembatan ini? Berikut Video menyebrang yang mungkin membuat anda merinding...

Mengenal Klasis Parandangan Sebagai Tuan Rumah KamNas Remaja II SMGT

Klasis Parandangan adalah salah satu Klasis yang berada dalam lingkup pelayanan BPS Wilayah II Rantepao. Klasis Parandangan terdiri da...