Tuesday, November 28, 2017

Ayo Dukung Ian Perwakilan dari Toraja, Sulawesi Selatan

Yayasan Putera-Puteri Maritim Indonesia kembali menyelenggarakan ajang Pemilihan Putera-Puteri Maritim Indonesia (PPMI) 2017.

Pemilihan Putera-Puteri Maritim Indonesia (PPMI), bermaksud meningkatkan peran serta generasi muda, yang diharapkan dapat melanjutkan perjuangan Bangsa Indonesia dalam mengembalikan kejayaan maritim Indonesia. 

Mengacu pada hal tersebut, Yayasan Putera-Puteri Maritim Indonesia, dengan tema “Dengan Berwawasan Budaya Indonesia, Putera-Puteri Maritim Indonesia Siap Mewujudkan Eksistensi NKRI Sebagai Negara Maritim” akan melaksanakan Pemilihan Putera-Puteri Maritim Indonesia pada tanggal 28 November 2017.

Kegiatan Pemilihan Putera-Puteri Maritim Indonesia (PPMI) ini bertujuan mencari potensi yang multi-talenta dari kalangan generasi muda bangsa Indonesia untuk menjadi Duta Maritim yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi, memiliki wawasan dan budaya maritim yang profesional, memiliki kreatifitas yang tinggi dan handal serta memiliki komitmen untuk mengembalikan kejayaan maritim Indonesia melalui peningkatan pemberdayaan Sumber Daya Manusia dalam pengelolaan dan pemanfaatan potensi Sumber Kekayaan Alam Kelautan Indonesia, untuk kemudian mensosialisasikan dan mempromosikannya kepada masyarakat melalui kegiatan yang atraktif baik ditingkat regional maupun internasional.

Salah satu perwakilan dari Sulawesi Selatan yang berasal dari Sangalla' Kabupaten Tana Toraja adalah Ian Imanuel Fidhatami. Dia mewakili daerah Sulsel dan membawakan baju adat Toraja. Suatu kebanggaan dia disa lolos dari 4995 peserta yang mendaftar, 175 peserta yang lulus berkas, 135 peserta yang lolos wawancara secara online dan 80 peserta terpilih diajang ini. Dia bersyukur kepada Tuhan karena bisa lolos dan termasuk dalam hitungan 80 peserta terpilih.

Untuk itu, dukung saudara kita ini melalui instagram dengan cara:
1. Follow akun resmi intagram PPMI @ppmaritimindonesia
2. Like Foto peserta jagoanmu (Ian: Nomor 45)
3. Comment "Vote (spasi) nomor peserta" di postingan foto nomor 45
4. Share sebanyak-banyaknya dan jangan lupa tag akun @ppmaritimindonesia!!!

Ayo buruan dukung... Salama'

Pasca Longsor, Beginilah Kondisi Jalan ke Bokin

Beberapa hari yang lalu, Toraja mengalami cuaca ekstrim dengan Curah hujan yang deras dan disertai angin kencang. 

Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau adanya dua bibit siklon tropis di Samudera Hindia Selatan, Jawa dan Barat Daya Bengkulu. Hal tersebut berdampak pada terjadinya cuaca ekstrim disertai hujan lebat dan angin kencang di beberapa wilayah Indonesia.(Sumber: Channel Youtube Metro TV, 26 Nov 2017).

Dampak tersebut kita alami di wilayah Toraja beberapa hari ini, sehingga terjadi longsor di berbagai titik di wilayah Toraja. Termasuk beberapa hari yang lalu mengakibatkan lonngsor di jalan poros ke Bokin, Toraja Utara.

Beredar di media sosial (Facebook), video tentang usaha yang dilakukan salah seorang pegawai Puskesmas Bokin melewati jalan bekas longsor. Puskesmas ini berada di Lembang Bokin, Kecamatan Rantebua, Toraja Utara. Meskipun tanah longsor yang menutupi jalan sudah dibersihkan tetapi lumpur masih tersisa di jalan yang menyebabkan jalanan menjadi becek.

Berikut video yang diberikan oleh pemilik akun Facebook Sarny Paembong Nannink:
Harapan mereka agar jalannan ini segera diperbaiki agar akses ke Puskesmas berjalan dengan baik dan lancar.

Salama'...

Saturday, November 25, 2017

Merinding!! Refleksi Natal Keluarga Kristen Toraja dalam Drama Musikal mp3


Dalam penghayatan Iman kepada Yesus Kristus tentunya kita selaku orang Kristen harusnya mengikuti teladan Yesus yaitu "Kasih". Kisah dalam drama ini adalah salah satu realitas kehidupan masyarakat pada umumnya yang akan menjadi renungan bagi masyarakat Toraja dalam menghayati Iman Kristen dalam budaya Toraja. 

Kisah fiksi ini menceritakan tentang relasi kehidupan keluarga bapak Winda dengan bapak Roy yang adalah saudara kandungnya sendiri. Bapak Winda adalah keluarga yang miskin sedangkan bapak Roy adalah keluarga yang kaya raya di kampungnya.

Yang menjadi penekanan ialah penghayatan selaku orang Kristen dalam mengaplikasikan imannya kepada sesama dan bahkan dalam keluarga terdekat sekalipun. Bagaimana kita mengaplikasikan "kasih" dalam kehidupan nyata, jangan sampai "kasih" hanya ucapan dibibir, tetapi hati membenci. Karena Iman tanpa perbuatan adalah sia-sia (bnd. Yak. 2:26).

Winda adalah anak yang Rajin, Pintar disekolahnya dan aktif dalam melakukan kegiatan gerejawi. Dia ingin sekali melanjutkan kuliah jika lulus di SMA nantinya, namun dia mengalami kendala karena keterbatasan biaya untuk sekolah. Sementara ibunya sering sakit-sakitan dan bapaknya hanya bekerja sebagai petani dengan penghasilan yang tidak menentu.

Bapak Roy adalah paman dari Winda, saudara bapak Winda. Dia adalah orang kaya yang sudah terkenal di kampungnya dan juga menjabat sebagai Majelis di Gereja. Dalam penghayatan panggilannya, dia belum menyadari penuh akan tugas dan panggilannya.

Ketika bapak Winda datang meminta bantuan, bapak Roy tidak merespons dengan baik sehingga membuat dia patah semangat. Sesampainya di rumah dia meluapkan kekesalannya kepada istri dan anaknya sehingga berdampak buruk bagi istrinya yang harus dirawat di rumah sakit dan berujung pada kematian.

Penyesalan selalu ada dibelakang. Diakhir kisah, berakhir dengan penyesalan dan damaipun terjalin kembali dalam keluarga bapak Winda dan bapak Roy meskipun dengan pengorbanan. Lagu "Damai-Mu Tuhan" menjadi soundtrack. Drama ini dibuat oleh Pdt. Hardianus Bela, S.Th saat kegiatan Perayaan Natal di Pangli beberapa tahun yang lalu...

Simak dan renungkan dalam video di Atas dalam link DI SINI. Salam Damai, Tuhan Yesus Memberkati...

Sunday, November 12, 2017

Pemerintah Setempat Mengunjungi Bunga Langka di Palipu'

Viralnya Bunga Bangkai di dunia maya menjadi perhatian pemerintah setempat. Disela-sela kesibukan kemarin (Sabtu,11/11/2017), Pemerintah setempat yaitu Kepala Lembang Palipu' datang untuk melihat dan bahkan menyentuh langsung Bunga yang langkah tersebut. Bapak Semuel Manukrante ingin memastikan bahwa bunga tersebut adalah bunga Bangkai, bunga yang langka.

Menyikapi hal tersebut, Beliau ingin mengajak semua orang yang penasaran dengan bunga langka ini untuk datang menyaksikan secara langsung bunga tersebut di halaman Gereja Toraja Jemaat To' Ampingan, Palipu' Kandora, Kecamatan Mengkendek.

(Gambar: Batang dan daun dari Bunga Bangkai)
"Awalnya sudah ada tanda-tanda dari bunga tersebut satu tahun yang lalu, awal kemunculannya berupa tanaman dengan batang yang hijau bintik-bintik putih dengan daun yang bercabang tiga. Setelah kering, ia meninggalkan umbi di dalam tanah, sehingga muncul tunas yang kecil, dan beberapa hari kemudian tumbuh dan besar menjadi bunga bangkai," ungkap Ibu Pendeta Jemaat To' Ampingan, Pdt. Dorce Dasa.

Sudah dua hari bunga tersebut mengeluarkan aroma seperti bangkai. Baunya mulai terasa menyengat pada pukul 14.00 sampai malam hari sehingga kita tidak tahan untuk mencium baunya. Karena bau tersebut, sehingga membuat serangga dan lalat mendatangi bunga tersebut, bahkan mengerumuni dan tinggal dalam bunga itu.

Sampai kemarin, banyak orang yang penasaran mengunjungi bunga langka ini. Sudah banyak juga media datang untuk meliput keberadaan bunga itu. Melalui bunga tersebut, Palipu' mulai di kunjungi banyak orang. Bunga ini membawa berkat tersendiri bagi Ibu Pendeta. "Sahabat yang sudah lama tidak berjumpa, dengan adanya bunga ini, boleh bertemu lagi" ungkap Ibu Pendeta dengan suka cita.

Salama'

Thursday, November 9, 2017

Bunga Aneh Tumbuh di Toraja: Bunga Bangkai?

Bunga Bangkai atau Suweg adalah tanaman anggota marga Amorphophallus yang dekat dengan Amorphophallus titanum yang merupakan anggota dari famili dari Araceae (talas-talasan). Suweg merupakan tumbuhan herba dan menahun, batangnya berbentuk tegak, lunak, halus berwarna hijau atau hitam belang-belang putih. Batang tunggal memecah menjadi tiga batang sekunder dan akan memecah lagi sekaligus menjadi tangkai daun. Pada setiap pertemuan batang akan tumbuh bintil berwarna cokelat kehitam-hitaman sebagai alat perkembangbiakan suweg. Tinggi tanaman dapat mencapai 1,5 meter sangat tergantung umur dan kesuburan tanah.

Tanaman ini tumbuh dimana saja seperti di pinggir hutan jati, di bawah rumpun bambu, di tepi-tepi sungai, di semak belukar dan di tempat-tempat di bawah naungan yang beranekaragam. Untuk mencapai produksi umbi yang tinggi diperlukan naungan 50-60% Tanaman ini tumbuh dari dataran rendah sampai 1000 m di atas permukaan laut, dengan suhu antara 25-35oC, sedangkan curah hujannya antara 300-500 mm per bulan selama periode pertumbuhan. Pada suhu di atas 35oC daun tanaman akan terbakar, sedangkan pada suhu rendah menyebabkan suweg mengalami dormansi. Tumbuhnya bersifat tersebar di hutan-hutan atau di pekarangan-pekarangan, dan belum banyak dibudidayakan. Suweg dapat tumbuh baik pada tanah bertekstur ringan yaitu pada kondisi liat berpasir, strukturnya gembur, dan kaya unsur hara, di samping itu juga memiliki pengairan baik, kandungan humus yang tinggi, dan memiliki pH tanah 6 – 7,5. (sumber: marianacity.wordpress.com).

Kemunculan bunga ini sempat viral di duna maya khususnya di Facebook. Penemu bunga ini tidak tahu jenis bunga tersebut sehingga ditanyakan di Fb tentang jenisnya (karena mungkin baru kali ini bunga ini tumbuh di Toraja atau sudah banyak tapi baru kali ini muncul?). Menurut Ibu Pdt Dorce Dasa, S.Th, bunga langkah pertama kali ditemukan pada hari Minggu (05/11/2017) dengan kondisi masih kecil dan pendek. Pertumbuhan bunga begitu cepat, Pada hari Rabu kemarin kelopak bunga mulai keluar hingga saat ini seperti yang terlihat pada gambar.

Bunga ini mengeluarkan aroma yang cukup meyengat ketika mencium aroma kelopak bunganya, namun ini ketika kita dekat dengan kelopak bunga saja tetapi ketika kita agak jauh baunya tidak tercium lagi. Bunga ini tumbuh di halaman Gereja Toraja Jemaat To' Ampingan yang terletak di Lembang Palipu', kecamatan Mengkendek. Jika anda penasaran dengan bunga ini silahkan kunjungi ke tempat tersebut...

Salama'...

Tuesday, November 7, 2017

Toraya Na' Raka? Nilai-Nilai yang Dicari Oleh Orang Toraja

Jangan mengaku Orang Toraja jika tidak pernah melakukan hal ini atau paling tidak menjiwai nilai-nilai luhur yang membuat budaya kita tetap eksis sampai pada saat ini ditengah perkembangan zaman modern. Nah berikut Beberapa nilai hidup yang dikejar oleh orang Toraja menurut Th. Kobong, Nilai-nilai itu adalah:

Kebahagiaan, diperoleh identik dengan kesejahteraan atau kekayaan. Manusia Toraja dapat hidup dalam kebahagiaan dan kesejahteraan apabila kehidupannya diberkati dengan “tallu lolona” (tiga pucuk kehidupan): lolo tau (keturunan), lolo patuan (hewan, utamanya kerbau), dan lolo tananan (tanaman, utamanya padi).

Kedamaian (karapasan), pada dasarnya manusia Toraja tidak agresif/ekspensif. Ia senantiasa menjaga kedamaiaan/kerukunan dengan tetangga dan semua orang. Nilai-nilai lain bisa dikorbankan demi terjaganya kedamaian.

Persekutuan (kombongan atau rara buku), lambang persekutuan hidup manusia Toraja adalah “Tongkonan”. Persekutuan ini kemudian berlanjut pada gotong royong sebagai partisipasi dalam Tongkonan, saling memberi dan menerima, kehadiran dalam sebuah acara/upacara keagamaan.

Harga diri, keluarga berani mengorbankan harta benda daripada kehilangan harga diri dan nilai persekutuan dalam keluarga. Mungkin ini merupakan salah satu alasan banyaknya orang Toraja yang merantau sampai pada luar Negeri. Juga membuat mereka suka akan tantangan, tekun dan bekerja keras melakukan pekerjaannya.

Kesopanan (longko’ dan siri’), Penghargaan terhadap tamu (tamu adalah raja), KerajinanDisukai semua orangPernikahan (rampanan kapa’), Kerendahan hati (maluang ba’tang), Kepemimpinan tallu bakaa (kinaa/manarang=bijak, sugi’=kaya, barani=berani).

Dari sepuluh hal tersebut, masih adakah yang lain yang bisa untuk ditambahkan?

Meoli Komi Toraya...!!!
Salama'


Monday, November 6, 2017

Luar Biasa!!! Kebersamaan Panitia dan Peserta Raker V PPGT (PPGT Klasis Sulawesi Barat)

Rapat Kerja V Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT) adalah Raker terakhir sebelum PPGT Menggelar Kongres tahun depan. Raker V ini dimandatkan kepada Klasis Sulawesi Barat sebagai Klasis penghimpun. Selanjutnya PPGT Klasis SULBAR menunjuk Jemaat Mamuju sebagai tuan rumah tempat pernyelenggaraan kegiatan ini. Kegiatan ini diikuti oleh Pengurus Pusat Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PP.PPGT) dan seluruh pengurus/utusan PPGT Klasis dari berbagai tempat.

PPGT adalah generasi masa kini dan masa depan Gereja serta penerus cita-cita perjuangan bangsa. PPGT adalah warga gereja yang sadar dan bertanggung jawab akan tugas dan panggilannya ditengah-tengah gereja, masyarakat dan alam semesta. PPGT telah berjalan dalam Visi PPGT "Disukai Allah dan Manusia", serta Misi PPGT "Kader Siap Utus", PPGT mencoba untuk hadir dalam wujud pelayanannya mulai dari Jemaat, Klasis, hingga pada tingkat sinode.

Rapat Kerja PPGT sebagai wadah untuk mengesahkan Program Kerja, mengesahkan RAPB serta mengesahkan rekomendasi-rekomendasi pada Pengurus PPGT disemua lingkup BPS, dan mitra eksternal (Pasal 3, ayat 7 poin a, b dan c Tata Kerja PP.PPGT) merupakan salah satu wadah penting untuk membicarakan bersama tentang apa dan bagaimana PPGT dalam mewujudkan Visi dan Misinya. Melalui hasil Rapat kerja inilah PPGT mendasari langkahnya untuk menunjukkan eksistensinya tidak hanya sebagai generasi muda Gereja, namun juga menjadi generasi muda bangsa ini. (Sumber: Buku Panduan Raker V)

Panitia sangat antusias dalam menyukseskan kegiatan ini, mulai saat penyambutan rombongan dari Toraja di gerbang masuk Kota Mamuju, penyiapan penginapan, kelangsungan Raker, dan sampai pada kembalinya rombongan peserta Raker ke gerbang keluar Kota Mamuju. Pemerintah setempat menghadiri acara pembukaan Raker yaitu Gubernur Sulawesi Barat dan Wakil Bupati Mamuju. Ibadah pembukaan dipimpin oleh BPS Gereja Toraja dan penutupan oleh PP.PPGT. Acara ini dibuka secara resmi oleh Ketua V BPS Gereja Toraja.

Masih banyak yang perlu untuk dilaksanakan dalam mencapai Visi dan Misi PPGT, tentunya ini membutuhkan komitmen dan langkah yang konkret yang dilakukan secara bersama-sama. Semoga kedepannya semakin berbuah banyak dalam dunia, menjadi Kader Siap Utus yang disukai Allah dan Manusia. PPGT semakin PPGT Jayalah!!!

Wednesday, November 1, 2017

Sukacita dalam Perayaan 70 Tahun Gereja Toraja

Ratusan Anggota Se Gereja Toraja memadati Lapangan Bakti, Rantepao, Toraja Utara. Ini adalah ibadah raya yang ke-2 HUT ke-70 Gereja Toraja yang dirangkaikan dengan peringatan 500 Tahun Reformasi. Arak-arakan perayaan ini dimulai dari Kantor Sinode Gereja Toraja ke Lapangan Bakti Rantepao. Peserta yang mengikuti defile sangat bersukacita dan berantusias. Meskipun cuaca agak panas, namun mereka tetap semangat mengikuti kegiatan ini. Hal tersebut nyata dalam cuplikan video berikut ini:

Berikut Sejarah singkat tentang Gereja Toraja. Gereja Toraja berdiri sebagai lembaga mandiri pada tanggal 25-28 Maret 1947, mengawali kiprah pelayanan formalnya melalui pelaksanaan Sidang Sinode I di Rantepao yang dihadiri oleh 35 utusan dari 18 Klasis. Sidang Sinode I ini memutuskan bahwa orang-orang Toraja yang menganut Agama Kristen perlu bersekutu secara mandiri dalam satu institusi gereja yang diberi nama "Gereja Toraja".

Sebelumnya nama "Gereja Toraja" sudah dibicarakan sejak Zending. Dalam rapat Konferensi Para Zendeling tanggal 7 Juli 1930, diusul tiga nama,yaitu: Pertama: Jemaat-Jemaat Kristen Protestan Toraja, Kedua: Gereja Kristen Protestan Toraja, dan Ketiga: Jemaat-Jemaat Kristen Injili Toraja. Dalam Konferensi Para Zendeling tahun 1937 dibicarakan lagi beberapa nama. Pertama: Gereja Kristen Toraja, Kedua: Sidang Masehi/Kristen Toraja, dan Ketiga: Kombonganna Karisten Toraja.

Hingga Sidang Sinode Am XXIV 2016 di Makale jumlah Klasis yang ada pada saat itu adalah 89 Klasis dari 1.015 Jemaat, 267 Cabang Kebaktian, dan 86 Tempat Kebaktian yang tersebar di Seluruh Indonesia dan Luar Negeri. Dalam defile tadi, Klasis Makassar sudah menjadi tiga Klasis sehingga jumlah Klasispun bertambah.

Harapan kedepannya sesuai dengan Tema Sidang Sinode Am XXIV bahwa Gereja Toraja akan semakin dan terus Berakar dalam Kristus, Berbuah Banyak dalam Dunia (Kol. 2:7; Yoh. 15:8). 

Mengenal Klasis Parandangan Sebagai Tuan Rumah KamNas Remaja II SMGT

Klasis Parandangan adalah salah satu Klasis yang berada dalam lingkup pelayanan BPS Wilayah II Rantepao. Klasis Parandangan terdiri da...